Sabtu, 17 Maret 2018

Review Jurnal


PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGGUNAKAN METODE FRAME BY FRAME BERJUDUL “KANCIL DAN SIPUT”

Angga Firmansyah & Mei P. Kurniawan

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Email : angga.fi@students.amikom.ac.id, meikurniawan@amikom.ac.id

Abstract

The development of existing technology support for creating new techniques in making an animated film. Making 2D character animation frame by frame method using Adobe Flash which is then combined with the background image. This animation will be more perfect with the editing where using Adobe Premiere as software. Animation tells the story of the hare and Snails Snails intelligence when faced with difficult situations and take advantage of the surrounding environment so as to train the criticality of a child, that in any bad condition can certainly think putting out ideas as a means to resolve a problem while deer illustrate that pride will bring destruction on himself and arrogance hare disadvantages himself. Animation creation process is done individually with several stages of pre-production, production to postproduction. Pre-production and production processes including development of story ideas, themes, synopsis, character bentu design, script, storyboard. And given a final touch is the process of editing.


Keywords : Frame by Frame, character, animation, 2D, moral.


Pendahuluan

Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh dalam perembangan industri perfilman, terutama dalam pembuatan film animasi. Film animasi merupakan salah satu hiburan yang disajikan oleh media elektronik seperti televisi. Hampir semua orang menyukai film animasi sebagai media hiburan, mulai dari anak-anak maupun orang dewasa. Selain itu, film animasi juga bisa dijadikan media pembelajaran yang baik untuk menyempaikan pesan moral kepada semua kalangan. Ini di karenakan film animasi dapat menampung segala daya imajinasi manusia di dalamnya.

Namun sangat disayangkan film animasi yang mendominan di Indonesi sebagaian besar merupakan produk dari luar negri. Mayoritas diantaraya adalah Jepang, Amerika, bahkan dari negara tetangga terdekat kita Malaysia. Industri film animasi di negara Indonesia sediri masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini lah yang membuat anak-anak di indonesia lebih memilih film animasi luar negri dari film animasi karya bangsa sendiri, sejauh ini konten film animasi luar negri masih bisa di cerna oleh anak-anak walaupun dari segi budaya dan nilai moral berbeda jauh dengan yang ada di Indonesia.

Landasan Teori

Tinjauan Pustaka

Imam Styawan Stmik Amikom Yogyakarta, Merancang Animsi 2D Pick Nick Dengan Metode Frame by Frame Hand Drawn Animation, pada pembuatan film animasi Pick Nick meliputi dua tahap yaitu dibuat secara dengan pencil dan tahap kedua cara tracking. Dalam proses ini gambar yang dibuat dipisahkan cut per cut adegan, sehingga akan terpisah gambar yang berupa frame yang terdiri dari layer per cut nya[1].

Arif wijayanto Stmik Amikom Yogyakarta, Membuat film kartun 2D dengan menggunakan teknik character layout dan character librarry. Character layout setiap tahap animasinya digambar satu persatu, sedangkan character libary harus membuat layout terlebih dahulu dan memerlukan persiapan yang lama[2].

Subektiningsih Stmik Amikom Yogyakarta, Membuat film animasi 2D dengan menggunakan teknik tweening animation. Teknik ini merupakan proses pembuatan frame secara otomatis antara dua gambar yang berbeda untuk memberikan tampilan bahwa gambar pertama akan berubah menjadi gambar kedua[3].

Pengertian Animasi

Adapun pengertian dari animasi yang berasal dari bahasa latin Anima yaitu yang berarti jiwa, hidup, semangat. Selain itu kata nimasi juga berasal dari dari kata animation yang berasal dari kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia Inggeris berarti kehidupan. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakan benda mati. Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup atau hanya berkesan hidup. Animasi bisa diartikan gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Animasi sebenarnya adalah sebuah rangkaian gambar yang disusun berurutan atau dikenal dengan istilah frame. Objek dalam gambar bisa berupa fotografy, gambar, tulisan, warna atau spesial effek[4].

Animasi Frame by Frame

Animasi frame by frame adalah teknik animasi yang disusun dari banyak rangkaian gambar yang berbeda. Pada animasi frame by frame, setiap perubahan gerakan atau bentuk sebuah objek diletakan pada frame secara berurutan. Semakin banyak frame yang digunakan untuk menampung setiap detail gerakan sebuah benda, animasi yang dihasilkan akan semakin halus (Munir, 2012:326).

Analisis

Ide Cerita

Ide cerita dari film animasi “Kancil dan Siput” adalah sebuah cerita dongeng yang menceritakan sekor Kancil yang mempunyai watak yang sombong dan seekor Siput yang mempunyai sifat sabar dan pintar. Pada akhirnya kesombongan yang dimiliki kancil di kalahkan dengan kesabaran dan kepintaran yang dimiliki oleh Siput.

Tema Cerita

Tema adalah suatu pesan yang akan disampaikan kepada penonton ketika mereka menonton karya kita. Sebuah cerita tanpa tema ibarat “tong kosong”. Tema pada sebuah film biasanya mengerucut pada satu kalimat. Pada film animasi 2D “Kancil dan Siput” tema yang diambil adalah dongeng perlomban lari antara “Kancil dan Siput”

Sinopsis

Penulis membuat synopsis untuk mengembangkan cerita berdasarkan 7 pertanyaan dasar yang dijadikan sebagai dasar pengembangan cerita.
  1. Siapakah tokoh utama dalam film itu? Jawab : Tokoh utamanya yaitu Siput.
  2. Apakah yang diinginkan oleh tokoh utama dalam film tersebut? Jawab : Yang diinginkan siput yaitu menyadarkan kancil dari kesombongan dan keangkuhan.
  3. Apa atau siapa yang menghalangi tokoh utama mencapai tujuannya? Jawab : Seekor kancil, mempunyai sifat angkuh dan sombong yang hidup di hutan.
  4. Bagaimana akhir cerita yang dialami tokoh utama? Jawab : Dengan perjuangan yang besar akhirnya siput dapat menyadarkan kancil yang tadinya mempunyai sifat angkuh dan sombong.
  5. Apa yang anda ingin sampaikan dari akhir cerita tersebut? Jawab : Janganlah mempunyai sifat yang dimiliki kancil, karna sifat itu bisa membuat kita hidup dalam kekalahan dan keterpurukan.
  6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda? Jawab : Dengan sudut pandang orang ketiga, dengan kekuatan musik, serta mengambil hikmah dari kasih sayang terhadap sesama.
  7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini? Jawab : Siput menyadari bahwa perbuatan yang baik dapat membawa kesejahteraan bagiseluruh mahluk hidup.


Perancangan Karakter

Pembuatan sebuah karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh dalam sebuah film. Proses pemilihan karakter adalah dimana seorang sutradara akan menentukan karakter apa saja yang akan digunakan dalam film animasi 2D “Kancil dan Siput” ini. Penggunaan karakter yang tepat akan menentukan seberapa bagusnya film ini.

Adapun tokoh utama dalam film kartun “Kancil dan Siput” adalah 2 binatang yang hidup di dalam hutan.

Nama : Kancil
Sifat : Angkuh, dan sombong
Kulit : Coklat Mata : Hitam

Nama : Siput
Sifat : Sabar dan pintar
Kulit : Cream Mata : Hitam


Naskah

Dalam pembuatan film animasi ini penulis mempunyai naskah yang sederhana, semua bersifat imajinatif baik dalam pengambilan gambar maupun penataan objek dan properti. Tidak ada batasan pada perspektif tertentu, semua bersifat eksplorasi.

Storyboard

Dalam proses pembuatan film animasi storyboard sangat memberikan kehidupan bagi naskah bagaimana sebuah cerita akan mudah dipahami.

Pembahasan

Produksi

Setelah tahap pra produksi selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya dalam pembuatan animasi ini yaitu tahap produksi. Pada tahap produksi ini, dilakukan beberapa proses. Proses yang dilakukan di antaranya yaitu proses, pembuatan character model sheet, pembuatan background, proses coloring, dan proses animasi.

Pembuatan Model

Langkah pertama yang dilakukan dalam proses yaitu pembuatan sebuah Character model. Pembuatan film anaimasi tidak akan lepas dari sebuah gambar. Penggambaran dilakukan dengan proses komputer. Panduan gambar juga berguna untuk membantu dalam proses animasi.

Background

Background merupakan lokasi dan setting di mana animasi itu berada. Background yang baik harus memperhatikan sudut pandang (persepektif), dan lighting yang disesuaikan dengan situasi adegan film sehingga mendapat kesan yang seakan nyata dan menarik untuk dilihat.

Coloring

Setelah panduan gambar dibuat, maka langkah selanjutnya yaitu memberikan warna. Pewarnaan dilakukan biasa dan tidak muluk-muluk, karena audiensnya sendiri pun anak-anak. Tetapi tetap dengan warna-warna yang menarik.

Animasi

Langkah selanjutnya setelah proses coloring yaitu proses animasi. Penganimasian adalah membuat gerakan atau menggerakan. Pembuatan film animasi “Kancil dan Siput” menggunakan Teknik frame by frame di kombinasikan dengan teknik motion tween. Tanpa menggunakan action script.

Pasca Produksi

Dubbing

Pada proses dubbing ini dilakukan perekaman suara untuk narasi, serta perekaman suara untuk mengisi suara tiap karakter utama dan karakter pembantu. Pemeran utama dalam film animasi ini di dubbing agar audience tidak bosan dengan pembacaan narasi saja.

Sound Effects

Pemberian sound effects ini dengan tujuan optimalisasi penggunaan suara tambahan serta untuk menciptakan suasana ruang namun tetap mempertahankan rasa alami yang ada.

Editing

Pada proses editing penulis menggunakan Adobe Premiere CS3 hal ini di lakukan agar video dapat menjadi satu kesatuan yang bias disebut dengan film, proses ini dilakukan dengan cara penggabungan potongan-potongan video hasil dari proses rendering pada tahap produksi.

Rendering

Rendering pada tahap pasca produksi ini berbeda dengan rendering pada tahap produksi. Rendering pada tahap pasca produksi ini merupakan proses paling akhir dalam pembuatan film animasi dan merupakan proses yang memakan waktu lama.

Metode Yang Digunakan

Metode frame by frame dilakukan pada saat proses menggambar secara manual. Caranya adalah dengan membuat gambar utama atau key frame bergerak, yaitu membuat gambar di layer berbeda sehingga menciptakan sebuah gerakan dengan prinsip pose-to- pose dan straight-ahead.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dalam pembuat film animasi diperlukan sebuah rancangan yang nantinya akan menjadi lan-dasan dalam produksi film animasi 2D “Kancil dan Siput” ini dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
  1. Pembuatan film animsi 2D “Kancil dan Siput” ini terdiri dari 3 tahap, yaitu pra produksi yaitu mempersiapkan yang dibutuhkan dalam pembuatan film animasi seperti ide cerita, tema, sinopsis, perancangan karakter, dan storyboard. Produksi, pada tahap ini pembuat film kartun 2D berlangsung. Pembuatan model, pembuatan background, coloring, dan animasi. Pasca produksi, pada tahap ini meliputi Meliputi, sound effect, perekaman suara (dubbing), editing dan rendering.
  2. Film animasi 2D “Kancil dan Siput” berdurasi 195 detik.
  3. Hasil akhir atau format dari film animasi 2D “Kancil dan Siput” adalah .mp4 


Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, penulis sadar jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis menganjurkan beberapa solusi untuk menghasilkan film kartun lebih baik sebagai berikut.
  1. Agar dalam membuat film animasi yang berdurasi lebih lama, agar pesan yang terkandung dalam film animasi tersebut dapat lebih bisa tersampaikan kepada audies.
  2. Kurangnya intonasi dan penjiwaan pada pengisi suara.
  3. Pesan moral yang disampaikan setidaknya berisikan pesan moral yang baik untuk orang yang menontonnya.


Daftar Isi

[1] Imam Styawan. 2013. Merancangan Animsi 2D Pick Nick Dengan Metode Frame by Frame Hand Drawn Animation Penelitian Skripsi Edisi 2013, Stmik Amikom Yogyakarta.

[2] Arif wijayanto. 2011. Membuat Film Animasi 2D “Culun” Menggunakan Teknik Character Layout Dan Character Library Penelitian dan Skripsi Edisi 2011, Stmik Amikom Yogyakarta

[3] Subektiningsih. 2012. Pembuatan Film Animasi 2 Dimensi “ Zebra Wannabe” Menggunakan Teknik Tweening Animation Penelitian Skripsi Edisi 2012, Stmik Amikom Yogyakarta

[4] Munir, 2012. MULTIMEDIA Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA


Review Jurnal 

Animasi berasal dari Bahasa latin ‘animo’ yng berarti jiwa, hidup, semangat. Selain itu kata nimasi juga berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar ‘anime’ yang berarti kehidupan. Secara umum animasi merupakan gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup. Untuk saat ini film animasi merupakan salah satu media hiburan yang sangat disukai oleh semua orang, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Selain itu juga bias dijadikan sebagai media pembelajaran untuk menyampaikan pesan moral. Namun film animasi yang yang ditayangkan di Indonesia bukan hasil dari anak bangsa melainkan dari luar negeri, mayoritas adalah jepang dan amerika. Hal ini membuat anak-anak Indonesia lebih memilih film animasi luar negeri, walaupun dari segi budaya dan nilai moral berbeda jauh dengan yang ada di Indonesia.


Namun ada beberapa anak bangsa yang membuat/merancang film animasi, yaitu Imam Styawan dengan metode Frame by Frame Hand Drawn Animation, Arif Wijayanto dengan teknik Character Layout dan Character Library, dan Subektiningsih dengan teknik Tweening Animation.

Pada tahan Analisis berisikan tentang rangkaian dari film tersebut, yaitu ide cerita, tema cerita, synopsis, perancangan karakter, naskah, dan storyboard. Lalu pada tahap Pembahasan berisikan tentang sebelum dan setelah film itu dibuat, terdapat produksi, pembuatan model, background, coloring, animasi, dubbing, sound effects, editing, dan rendering.


Link Jurnal : https://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/viewFile/167/153