PEMBUATAN FILM
ANIMASI 2D MENGGUNAKAN METODE FRAME BY FRAME BERJUDUL “KANCIL DAN SIPUT”
Angga Firmansyah & Mei P. Kurniawan
Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Email : angga.fi@students.amikom.ac.id,
meikurniawan@amikom.ac.id
Abstract
The development of existing
technology support for creating new techniques in making an animated film.
Making 2D character animation frame by frame method using Adobe Flash which is
then combined with the background image. This animation will be more perfect
with the editing where using Adobe Premiere as software. Animation tells the
story of the hare and Snails Snails intelligence when faced with difficult
situations and take advantage of the surrounding environment so as to train the
criticality of a child, that in any bad condition can certainly think putting
out ideas as a means to resolve a problem while deer illustrate that pride will
bring destruction on himself and arrogance hare disadvantages himself.
Animation creation process is done individually with several stages of
pre-production, production to postproduction. Pre-production and production
processes including development of story ideas, themes, synopsis, character
bentu design, script, storyboard. And given a final touch is the process of
editing.
Keywords : Frame by Frame, character, animation, 2D, moral.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini
sangat berpengaruh dalam perembangan industri perfilman, terutama dalam
pembuatan film animasi. Film animasi merupakan salah satu hiburan yang
disajikan oleh media elektronik seperti televisi. Hampir semua orang menyukai
film animasi sebagai media hiburan, mulai dari anak-anak maupun orang dewasa.
Selain itu, film animasi juga bisa dijadikan media pembelajaran yang baik untuk
menyempaikan pesan moral kepada semua kalangan. Ini di karenakan film animasi
dapat menampung segala daya imajinasi manusia di dalamnya.
Namun sangat disayangkan film
animasi yang mendominan di Indonesi sebagaian besar merupakan produk dari luar
negri. Mayoritas diantaraya adalah Jepang, Amerika, bahkan dari negara tetangga
terdekat kita Malaysia. Industri film animasi di negara Indonesia sediri masih
jauh dari yang diharapkan. Hal ini lah yang membuat anak-anak di indonesia lebih
memilih film animasi luar negri dari film animasi karya bangsa sendiri, sejauh
ini konten film animasi luar negri masih bisa di cerna oleh anak-anak walaupun
dari segi budaya dan nilai moral berbeda jauh dengan yang ada di Indonesia.
Landasan Teori
Tinjauan Pustaka
Imam Styawan Stmik Amikom
Yogyakarta, Merancang Animsi 2D Pick Nick Dengan Metode Frame by Frame Hand
Drawn Animation, pada pembuatan film animasi Pick Nick meliputi dua tahap yaitu
dibuat secara dengan pencil dan tahap kedua cara tracking. Dalam proses ini
gambar yang dibuat dipisahkan cut per cut adegan, sehingga akan terpisah gambar
yang berupa frame yang terdiri dari layer per cut nya[1].
Arif wijayanto Stmik Amikom
Yogyakarta, Membuat film kartun 2D dengan menggunakan teknik character layout
dan character librarry. Character layout setiap tahap animasinya digambar satu
persatu, sedangkan character libary harus membuat layout terlebih dahulu dan
memerlukan persiapan yang lama[2].
Subektiningsih Stmik Amikom
Yogyakarta, Membuat film animasi 2D dengan menggunakan teknik tweening
animation. Teknik ini merupakan proses pembuatan frame secara otomatis antara
dua gambar yang berbeda untuk memberikan tampilan bahwa gambar pertama akan
berubah menjadi gambar kedua[3].
Pengertian Animasi
Adapun pengertian dari animasi yang
berasal dari bahasa latin Anima yaitu yang berarti jiwa, hidup, semangat.
Selain itu kata nimasi juga berasal dari dari kata animation yang berasal dari
kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia Inggeris berarti kehidupan. Secara
umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakan benda mati.
Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi
hidup atau hanya berkesan hidup. Animasi bisa diartikan gambar yang memuat
objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah
beraturan dan bergantian ditampilkan. Animasi sebenarnya adalah sebuah
rangkaian gambar yang disusun berurutan atau dikenal dengan istilah frame.
Objek dalam gambar bisa berupa fotografy, gambar, tulisan, warna atau spesial
effek[4].
Animasi Frame by
Frame
Animasi frame by frame adalah
teknik animasi yang disusun dari banyak rangkaian gambar yang berbeda. Pada
animasi frame by frame, setiap perubahan gerakan atau bentuk sebuah objek
diletakan pada frame secara berurutan. Semakin banyak frame yang digunakan
untuk menampung setiap detail gerakan sebuah benda, animasi yang dihasilkan
akan semakin halus (Munir, 2012:326).
Analisis
Ide Cerita
Ide cerita dari film animasi
“Kancil dan Siput” adalah sebuah cerita dongeng yang menceritakan sekor Kancil
yang mempunyai watak yang sombong dan seekor Siput yang mempunyai sifat sabar
dan pintar. Pada akhirnya kesombongan yang dimiliki kancil di kalahkan dengan
kesabaran dan kepintaran yang dimiliki oleh Siput.
Tema Cerita
Tema adalah suatu pesan yang akan
disampaikan kepada penonton ketika mereka menonton karya kita. Sebuah cerita
tanpa tema ibarat “tong kosong”. Tema pada sebuah film biasanya mengerucut pada
satu kalimat. Pada film animasi 2D “Kancil dan Siput” tema yang diambil adalah
dongeng perlomban lari antara “Kancil dan Siput”
Sinopsis
Penulis membuat synopsis untuk
mengembangkan cerita berdasarkan 7 pertanyaan dasar yang dijadikan sebagai
dasar pengembangan cerita.
- Siapakah tokoh utama dalam film itu? Jawab : Tokoh utamanya yaitu Siput.
- Apakah yang diinginkan oleh tokoh utama dalam film tersebut? Jawab : Yang diinginkan siput yaitu menyadarkan kancil dari kesombongan dan keangkuhan.
- Apa atau siapa yang menghalangi tokoh utama mencapai tujuannya? Jawab : Seekor kancil, mempunyai sifat angkuh dan sombong yang hidup di hutan.
- Bagaimana akhir cerita yang dialami tokoh utama? Jawab : Dengan perjuangan yang besar akhirnya siput dapat menyadarkan kancil yang tadinya mempunyai sifat angkuh dan sombong.
- Apa yang anda ingin sampaikan dari akhir cerita tersebut? Jawab : Janganlah mempunyai sifat yang dimiliki kancil, karna sifat itu bisa membuat kita hidup dalam kekalahan dan keterpurukan.
- Bagaimana anda mengisahkan cerita anda? Jawab : Dengan sudut pandang orang ketiga, dengan kekuatan musik, serta mengambil hikmah dari kasih sayang terhadap sesama.
- Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini? Jawab : Siput menyadari bahwa perbuatan yang baik dapat membawa kesejahteraan bagiseluruh mahluk hidup.
Perancangan Karakter
Pembuatan sebuah karakter harus
sesuai dengan sifat dan peran tokoh dalam sebuah film. Proses pemilihan
karakter adalah dimana seorang sutradara akan menentukan karakter apa saja yang
akan digunakan dalam film animasi 2D “Kancil dan Siput” ini. Penggunaan
karakter yang tepat akan menentukan seberapa bagusnya film ini.
Adapun tokoh utama dalam film
kartun “Kancil dan Siput” adalah 2 binatang yang hidup di dalam hutan.
Nama : Kancil
Sifat : Angkuh, dan sombong
Kulit : Coklat Mata : Hitam
Sifat : Angkuh, dan sombong
Kulit : Coklat Mata : Hitam
Nama : Siput
Sifat : Sabar dan pintar
Kulit : Cream Mata : Hitam
Sifat : Sabar dan pintar
Kulit : Cream Mata : Hitam
Naskah
Dalam pembuatan film animasi ini
penulis mempunyai naskah yang sederhana, semua bersifat imajinatif baik dalam
pengambilan gambar maupun penataan objek dan properti. Tidak ada batasan pada
perspektif tertentu, semua bersifat eksplorasi.
Storyboard
Dalam proses pembuatan film animasi
storyboard sangat memberikan kehidupan bagi naskah bagaimana sebuah cerita akan
mudah dipahami.
Pembahasan
Produksi
Setelah tahap pra produksi selesai
dilakukan, maka tahap selanjutnya dalam pembuatan animasi ini yaitu tahap
produksi. Pada tahap produksi ini, dilakukan beberapa proses. Proses yang
dilakukan di antaranya yaitu proses, pembuatan character model sheet, pembuatan
background, proses coloring, dan proses animasi.
Pembuatan Model
Langkah pertama yang dilakukan
dalam proses yaitu pembuatan sebuah Character model. Pembuatan film anaimasi
tidak akan lepas dari sebuah gambar. Penggambaran dilakukan dengan proses
komputer. Panduan gambar juga berguna untuk membantu dalam proses animasi.
Background
Background merupakan lokasi dan
setting di mana animasi itu berada. Background yang baik harus memperhatikan
sudut pandang (persepektif), dan lighting yang disesuaikan dengan situasi
adegan film sehingga mendapat kesan yang seakan nyata dan menarik untuk
dilihat.
Coloring
Setelah panduan gambar dibuat, maka
langkah selanjutnya yaitu memberikan warna. Pewarnaan dilakukan biasa dan tidak
muluk-muluk, karena audiensnya sendiri pun anak-anak. Tetapi tetap dengan
warna-warna yang menarik.
Animasi
Langkah selanjutnya setelah proses
coloring yaitu proses animasi. Penganimasian adalah membuat gerakan atau
menggerakan. Pembuatan film animasi “Kancil dan Siput” menggunakan Teknik frame
by frame di kombinasikan dengan teknik motion tween. Tanpa menggunakan action
script.
Pasca Produksi
Dubbing
Pada proses dubbing ini dilakukan
perekaman suara untuk narasi, serta perekaman suara untuk mengisi suara tiap
karakter utama dan karakter pembantu. Pemeran utama dalam film animasi ini di
dubbing agar audience tidak bosan dengan pembacaan narasi saja.
Sound Effects
Pemberian sound effects ini dengan
tujuan optimalisasi penggunaan suara tambahan serta untuk menciptakan suasana
ruang namun tetap mempertahankan rasa alami yang ada.
Editing
Pada proses editing penulis
menggunakan Adobe Premiere CS3 hal ini di lakukan agar video dapat menjadi satu
kesatuan yang bias disebut dengan film, proses ini dilakukan dengan cara
penggabungan potongan-potongan video hasil dari proses rendering pada tahap
produksi.
Rendering
Rendering pada tahap pasca produksi
ini berbeda dengan rendering pada tahap produksi. Rendering pada tahap pasca
produksi ini merupakan proses paling akhir dalam pembuatan film animasi dan
merupakan proses yang memakan waktu lama.
Metode Yang Digunakan
Metode frame by frame dilakukan
pada saat proses menggambar secara manual. Caranya adalah dengan membuat gambar
utama atau key frame bergerak, yaitu membuat gambar di layer berbeda sehingga
menciptakan sebuah gerakan dengan prinsip pose-to- pose dan straight-ahead.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dalam pembuat film animasi
diperlukan sebuah rancangan yang nantinya akan menjadi lan-dasan dalam produksi
film animasi 2D “Kancil dan Siput” ini dapat di ambil kesimpulan sebagai
berikut:
- Pembuatan film animsi 2D “Kancil dan Siput” ini terdiri dari 3 tahap, yaitu pra produksi yaitu mempersiapkan yang dibutuhkan dalam pembuatan film animasi seperti ide cerita, tema, sinopsis, perancangan karakter, dan storyboard. Produksi, pada tahap ini pembuat film kartun 2D berlangsung. Pembuatan model, pembuatan background, coloring, dan animasi. Pasca produksi, pada tahap ini meliputi Meliputi, sound effect, perekaman suara (dubbing), editing dan rendering.
- Film animasi 2D “Kancil dan Siput” berdurasi 195 detik.
- Hasil akhir atau format dari film animasi 2D “Kancil dan Siput” adalah .mp4
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas,
penulis sadar jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis menganjurkan beberapa
solusi untuk menghasilkan film kartun lebih baik sebagai berikut.
- Agar dalam membuat film animasi yang berdurasi lebih lama, agar pesan yang terkandung dalam film animasi tersebut dapat lebih bisa tersampaikan kepada audies.
- Kurangnya intonasi dan penjiwaan pada pengisi suara.
- Pesan moral yang disampaikan setidaknya berisikan pesan moral yang baik untuk orang yang menontonnya.
Daftar Isi
[1] Imam Styawan. 2013. Merancangan Animsi 2D Pick Nick
Dengan Metode Frame by Frame Hand Drawn Animation Penelitian Skripsi Edisi
2013, Stmik Amikom Yogyakarta.
[2] Arif wijayanto. 2011. Membuat Film Animasi 2D “Culun”
Menggunakan Teknik Character Layout Dan Character Library Penelitian dan
Skripsi Edisi 2011, Stmik Amikom Yogyakarta
[3] Subektiningsih. 2012. Pembuatan Film Animasi 2 Dimensi “
Zebra Wannabe” Menggunakan Teknik Tweening Animation Penelitian Skripsi Edisi
2012, Stmik Amikom Yogyakarta
[4] Munir, 2012. MULTIMEDIA Konsep & Aplikasi dalam
Pendidikan. Bandung: ALFABETA
Review Jurnal
Animasi berasal dari Bahasa latin ‘animo’
yng berarti jiwa, hidup, semangat. Selain itu kata nimasi juga berasal dari
kata animation yang berasal dari kata dasar ‘anime’ yang berarti kehidupan. Secara
umum animasi merupakan gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup. Untuk saat
ini film animasi merupakan salah satu media hiburan yang sangat disukai oleh
semua orang, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Selain itu juga bias dijadikan
sebagai media pembelajaran untuk menyampaikan pesan moral. Namun film animasi
yang yang ditayangkan di Indonesia bukan hasil dari anak bangsa melainkan dari
luar negeri, mayoritas adalah jepang dan amerika. Hal ini membuat anak-anak Indonesia
lebih memilih film animasi luar negeri, walaupun dari segi budaya dan nilai
moral berbeda jauh dengan yang ada di Indonesia.
Namun ada beberapa anak bangsa yang
membuat/merancang film animasi, yaitu Imam Styawan dengan metode Frame by Frame
Hand Drawn Animation, Arif Wijayanto dengan teknik Character Layout dan
Character Library, dan Subektiningsih dengan teknik Tweening Animation.
Pada tahan Analisis berisikan
tentang rangkaian dari film tersebut, yaitu ide cerita, tema cerita, synopsis,
perancangan karakter, naskah, dan storyboard. Lalu pada tahap Pembahasan
berisikan tentang sebelum dan setelah film itu dibuat, terdapat produksi,
pembuatan model, background, coloring, animasi, dubbing, sound effects,
editing, dan rendering.
Link Jurnal : https://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/viewFile/167/153