REPRESENTASI
PENGETAHUAN
Representasi pengetahuan adalah cara untuk menyajikan pengetahuan
yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui
relasi antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan yang lain dan dapat dipakai
untuk menguji kebenaran penalarannya.
Representasi pengetahuan sistem cerdas bertujuan untuk menyelesaikan
suatu masalah. Sebuah sistem cerdas sistem tidak hanya butuh pengetahuan yang
cukup tetapi juga perlu memiliki kemampuan penalaran. Basis pengetahuan dan kemampuan untuk menalar merupakan bagian yang penting, karena meskipun
sistem mempunyai basis pengetahuan yang banyak tetapi tidak memiliki kemampuan penalaran yang baik tentu akan menjadi percuma saja.
A. FRAME
Frame merupakan kumpulan pengetahuan tentang suatu obyek tertentu,
peristiwa, lokasi, situasi, dll (Kusumadewi 2003). Suyanto (2002) menyatakan bahwa
frame merupakan kumpulan atribut (slot) dan nilai atribut yang mendeskripsikan
suatu entitas, nilai slot dapat berupa :
- Identifikasi frame
- Relasi dengan frame lain
- Batasan nilai,
- Nilai
- Default nilai (dapat diubah)
- Prosedur untuk mendapatkan nilai
Frame biasa dipakai untuk merepresentasikan pengetahuan yang didasarkan
pada
karateristik yang sudah dikenal dengan baik, yang dapat berupa pengalaman-pengalaman.
karateristik yang sudah dikenal dengan baik, yang dapat berupa pengalaman-pengalaman.
B. SCRIPT
Script secara garis besar sama dengan frame yaitu merupakan kumpulan
pengetahuan tentang suatu obyek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, dll (Kusumadewi 2003)
yang dipakai untuk merepresentasikan pengetahuan didasarkan pada karateristik
yang sudah dikenal dengan baik, yang dapat berupa pengalaman-pengalaman. Untuk menggambarkan suatu peristiwa sript disusun berdasakan elemen-elemen script sebagai berikut :
- Kondisi input : yaitu kondisi yang harus dipenuhi sebelum terjadi atau berlaku suatu peristiwa dalam script.
- Track : yaitu variasi yang mungkin terjadi dalam suatu script.
- Prop : berisi obyek-obyek pendukung yang digunakan selama peristiwa terjadi.
- Role : yaitu peran yang dimainkan oleh seseorang dalam peristiwa.
- Scene : yaitu adegan yang dimainkan yang menjadi bagian dari suatu peristiwa.
- Hasil : yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi.
C. SEMANTIC NET
Menurut Kusumadewi (2003), Semantic Net (Jaringan Semantik)
merupakan gambaran pengetahuan secara grafis, yang menunjukkan hubungan antar
berbagai obyek. Jaringan semantik terdiri dari lingkaran-lingkaran yang menunjukkan
obyek-obyek dan informasi tentang obyek-obyek tersebut. Obyek disini dapat berupa
benda atau peristiwa. Antara 2 obyek dihubungkan dengan arc yang menunjukkan hubungan antar obyek sebagai berikut :
- Katagori
Obyek yang mempunyai
kemiripan karakteristik dapat digolongkan dalam katagori tertentu. Katagori merupakan pengorganisasian obyek yang
merupakan representasi pengetahuan yang vital dalam semantic net. Sebagai contoh:
jika ada dua obyek ”elang” dan ”perkutut”, maka kedua obyek tersebut dapat diturunkan
dari katagori ”burung”.
- Obyek
Obyek merupakan
individu tersendiri yang mempunyai sifat-sifat karakteristik yang spesifik. Dalam kaitan dengan katagori, jika sebuah obyek diturunkan dari
katagori, maka obyek akan mempunyai sifat dari katagori secara keseluruhan dan juga mempunyai sifat spesifik obyek itu sendiri.
D. LOGIKA PROPOSISI
Logika Proposisi disebut juga kalkulus proposisi yang merupakan logika
simbolik untuk memanipulasi proposisi. Proposisi merupakan pernytaan yang dapat
bernilai benar atau salah.
Logika Proposisi juga
menjelaskan tentang :
- Tautologi, pernyataan gabungan yang selalu bernilai benar.
- Kontradiksi, pernyataan gabungan yang selalu bernilai salah.
- Contingent, pernyataan yang bukan tautology ataupun kontradiksi.
Operator logika yang
digunakan :
Operator Fungsi
∧ Konjungsi (AND/DAN)
∨ Disjungsi (OR/ATAU)
~ Negasi (NOT/TIDAK)
-> Impilikasi/Kondisional
(IF..THEN/JIKA..MAKA..)
↔ Equivalensi/Bikondisional
Kondisional merupakan
operator yang analog dengan production rule.
(IF AND ONLY IF / JIKA DAN HANYA JIKA) p ↔q≡(p -> q) ∧(q -> p)- Contoh
“ Jika hujan turun
sekarang maka saya tidak pergi ke pasar”
Kalimat di atas dapat
ditulis : p -> q
Dimana : p = hujan
turun
q = saya tidak pergi
ke pasar
E. LOGIKA PREDIKAT ORDER
PERTAMA
Logika Predikat Order
Pertama disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk
merepresentasikan masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan
proposisi. Logika predikat dapat memberikan representasi fakat-fakta sebagai
suatu pernyataan yang mapan (well form).
Logika orde pertama adalah sistem
resmi yang digunakan dalam matematika, filsafat, linguistik,
dan ilmu komputer. Hal ini juga dikenal sebagai orde
pertama predikat kalkulus, semakin rendah kalkulus predikat, teori
kuantifikasi, dan logika predikat. Logika orde pertama dibedakan
dari logika proposisional oleh penggunaan variabel terukur.
Sebuah teori tentang
beberapa topik biasanya logika orde pertama bersama-sama dengan yang
ditentukan domain wacana dimana variabel diukur berkisar, finitely banyak
fungsi yang memetakan dari domain yang ke dalamnya, finitely banyak predikat
didefinisikan pada domain tersebut, dan satu set rekursif dari aksioma yang
diyakini terus untuk hal-hal. Kadang-kadang “teori” dipahami dalam arti
yang lebih formal, yang hanya satu set kalimat dalam logika orde pertama.
Syarat-syarat symbol dalam logika predikat :
- Himpunan huruf, baik huruf kecil maupun huruf besar dalam abjad.
- Himpunan digit (angka) 0,1,2,…9
- Garis bawah “_”
- Symbol-simbol dalam logika predikat dimulai dengan sebuah huruf dan diikuti oleh sembarang rangkaian karakter-karakter yang diijinkan.
- Symbol-simbol logika predikat dapat merepresentasikan variable, konstanta, fungsi atau predikat.
Logika Predikat Order
Pertama terdiri dari :
- Konstanta
- Variable
- Fungsi
- Argument
- Predikat
- Contoh :
teman(george,allen)
teman(ayah_dari(david),ayah_dari(andrew))
dimana:
argument :
ayah_dari(david) adalah george
argument :
ayah_dari(andrew) adalah allen
predikat : teman
F. QUANTIFIER UNIVERSAL
DAN QUANTIFIER EXSISTENSIAL
- Quantifier Universal
Dalam logika
predikat Quantifier Universal merupakan jenis Quantifier sebuah konstanta
logis yang ditafsirkan sebagai “diberi” atau “untuk semua”. Ini
mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh setiap anggota dari domain
wacana. Dalam istilah lain, itu adalah predikasi dari properti atau hubungan dengan
setiap anggota domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalam lingkup dari
quantifier universal benar dari setiap nilai dari variabel
predikat.
Hal ini biasanya
dilambangkan dengan berbalik A (∀) operator
logika simbol yang bila digunakan bersama-sama dengan variabel predikat,
disebut Quantifier Universal (“∀x”,
“∀ (x)”, atau
kadang-kadang dengan “(x) “saja). Kuantifikasi Universal berbeda dari kuantifikasi eksistensial (“ada
ada”), yang menegaskan bahwa properti atau relasi hanya berlaku untuk
setidaknya satu anggota dari domain.
- Contoh :
(∀x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> x
adalah binatang).
Kebalikan kalimat
“bukan kucing adalah binatang” ditulis :
(∀x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> ~x
adalah binatang)
dan dibaca :
“Setiap kucing adalah
bukan binatang”.
“Semua kucing adalah
bukan binantang”.
- Quantifier Exsistensial
Dalam logika
predikat suatu Quantifier Eksistensial adalah jenis Quantifier sebuah konstanta
logis yang ditafsirkan sebagai “ada ada,” “ada setidaknya satu,”
atau “untuk beberapa.” Ini mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh
setidaknya satu anggota dari domain wacana. Dalam istilah lain, itu adalah predikasi
dari properti atau hubungan dengan setidaknya satu anggota
dari domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalam lingkup dari
Quantifier Eksistensial adalah benar dari setidaknya satu nilai darivariabel
predikat.
Hal ini biasanya
dilambangkan dengan E berubah (∃) operator
logika simbol, yang bila digunakan bersama-sama dengan variabel predikat,
disebut Quantifier Eksistensial (“∃x”
atau “∃ (x)”) Kuantifikasi
eksistensial.
- Contoh :
(∀x) (gajah(x) -> berkaki
empat(x))
Dibaca : “semua gajah
berkaki empat”.
Universal quantifier
dapat diekspresikan sebagai konjungsi.
(∃x) (gajah(x) ∧ berkaki tiga(x))
Dibaca : “ada gajah
yang berkaki tiga”
Existensial
quantifier dapat diekspresikan sebagai disjungsi dari
urutan ai.
P(a1) ∨ P(a2) ∨ P(a3) …∨ P(aN)
DAFTAR PUSTAKA