Rabu, 22 November 2017

REPRESENTASI PENGETAHUAN

Representasi pengetahuan adalah cara untuk menyajikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan yang lain dan dapat dipakai untuk menguji kebenaran penalarannya.

Representasi pengetahuan sistem cerdas bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Sebuah sistem cerdas sistem  tidak hanya butuh pengetahuan yang cukup tetapi juga perlu memiliki kemampuan penalaran. Basis pengetahuan dan kemampuan untuk menalar merupakan bagian yang penting, karena meskipun sistem mempunyai basis pengetahuan yang banyak tetapi tidak memiliki kemampuan penalaran yang baik tentu akan menjadi percuma saja.

A. FRAME

Frame merupakan kumpulan pengetahuan tentang suatu obyek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, dll (Kusumadewi 2003). Suyanto (2002) menyatakan bahwa frame merupakan kumpulan atribut (slot) dan nilai atribut yang mendeskripsikan suatu entitas, nilai slot dapat berupa :
  1. Identifikasi frame
  2. Relasi dengan frame lain 
  3. Batasan nilai,
  4. Nilai
  5. Default nilai (dapat diubah) 
  6. Prosedur untuk mendapatkan nilai 
Frame biasa dipakai untuk merepresentasikan pengetahuan yang didasarkan pada
karateristik yang sudah dikenal dengan baik, yang dapat berupa pengalaman-pengalaman.

B. SCRIPT

Script secara garis besar sama dengan frame yaitu merupakan kumpulan pengetahuan tentang suatu obyek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, dll (Kusumadewi 2003) yang dipakai untuk merepresentasikan pengetahuan didasarkan pada karateristik yang sudah dikenal dengan baik, yang dapat berupa pengalaman-pengalaman. Untuk menggambarkan suatu peristiwa sript disusun berdasakan elemen-elemen script sebagai berikut :
  1. Kondisi  input : yaitu kondisi yang harus dipenuhi sebelum terjadi atau berlaku suatu peristiwa dalam script. 
  2. Track : yaitu variasi yang mungkin terjadi dalam suatu script. 
  3. Prop : berisi obyek-obyek pendukung yang digunakan selama peristiwa terjadi. 
  4. Role : yaitu peran yang dimainkan oleh seseorang dalam peristiwa.
  5. Scene : yaitu adegan yang dimainkan yang menjadi bagian dari suatu peristiwa.
  6. Hasil : yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi.
C. SEMANTIC NET

Menurut Kusumadewi (2003), Semantic Net (Jaringan Semantik) merupakan gambaran pengetahuan secara grafis, yang menunjukkan hubungan antar berbagai obyek. Jaringan semantik terdiri dari lingkaran-lingkaran yang menunjukkan obyek-obyek dan informasi tentang obyek-obyek tersebut. Obyek disini dapat berupa benda atau peristiwa. Antara 2 obyek dihubungkan dengan arc yang menunjukkan hubungan antar obyek sebagai berikut :
  • Katagori
Obyek yang mempunyai kemiripan karakteristik dapat digolongkan dalam katagori tertentu. Katagori merupakan pengorganisasian obyek yang merupakan representasi pengetahuan yang vital dalam  semantic net. Sebagai contoh: jika ada dua obyek ”elang” dan ”perkutut”, maka kedua obyek tersebut dapat diturunkan dari katagori ”burung”. 
  • Obyek
Obyek merupakan individu tersendiri yang mempunyai sifat-sifat karakteristik yang spesifik. Dalam kaitan dengan katagori, jika sebuah obyek diturunkan dari katagori, maka obyek akan mempunyai sifat dari katagori secara keseluruhan dan juga mempunyai sifat spesifik obyek itu sendiri.

D. LOGIKA PROPOSISI

Logika Proposisi disebut juga kalkulus proposisi yang merupakan logika simbolik untuk memanipulasi proposisi. Proposisi merupakan pernytaan yang dapat bernilai benar atau salah.

Logika Proposisi juga menjelaskan tentang :
  1. Tautologi, pernyataan gabungan yang selalu bernilai benar.
  2. Kontradiksi, pernyataan gabungan yang selalu bernilai salah.
  3. Contingent, pernyataan yang bukan tautology ataupun kontradiksi.
Operator logika yang digunakan :
Operator          Fungsi
                      Konjungsi (AND/DAN)
                      Disjungsi (OR/ATAU)
~                      Negasi (NOT/TIDAK)
->                     Impilikasi/Kondisional (IF..THEN/JIKA..MAKA..)
                    Equivalensi/Bikondisional

Kondisional merupakan operator yang analog dengan production rule.
(IF AND ONLY IF / JIKA DAN HANYA JIKA) p ↔q≡(p -> q) (q -> p)
  • Contoh
“ Jika hujan turun sekarang maka saya tidak pergi ke pasar”
Kalimat di atas dapat ditulis : p -> q
Dimana : p = hujan turun
q = saya tidak pergi ke pasar

E. LOGIKA PREDIKAT ORDER PERTAMA

Logika Predikat Order Pertama disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk merepresentasikan masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan proposisi. Logika predikat dapat memberikan representasi fakat-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well form).

Logika orde pertama adalah sistem resmi yang digunakan dalam matematika, filsafat, linguistik, dan ilmu komputer. Hal ini juga dikenal sebagai orde pertama predikat kalkulus, semakin rendah kalkulus predikat, teori kuantifikasi, dan logika predikat. Logika orde pertama dibedakan dari logika proposisional oleh penggunaan variabel terukur.

Sebuah teori tentang beberapa topik biasanya logika orde pertama bersama-sama dengan yang ditentukan domain wacana dimana variabel diukur berkisar, finitely banyak fungsi yang memetakan dari domain yang ke dalamnya, finitely banyak predikat didefinisikan pada domain tersebut, dan satu set rekursif dari aksioma yang diyakini terus untuk hal-hal. Kadang-kadang “teori” dipahami dalam arti yang lebih formal, yang hanya satu set kalimat dalam logika orde pertama.

Syarat-syarat symbol dalam logika predikat :
  1. Himpunan huruf, baik huruf kecil maupun huruf besar dalam abjad.
  2. Himpunan digit (angka) 0,1,2,…9
  3. Garis bawah “_”
  4. Symbol-simbol dalam logika predikat dimulai dengan sebuah huruf dan diikuti oleh sembarang rangkaian karakter-karakter yang diijinkan.
  5. Symbol-simbol logika predikat dapat merepresentasikan variable, konstanta, fungsi atau predikat.
Logika Predikat Order Pertama terdiri dari :
  1. Konstanta 
  2. Variable 
  3. Fungsi
  4. Argument 
  5. Predikat
  • Contoh :
teman(george,allen)
teman(ayah_dari(david),ayah_dari(andrew))
dimana:
argument : ayah_dari(david) adalah george
argument : ayah_dari(andrew) adalah allen
predikat : teman

F. QUANTIFIER UNIVERSAL DAN QUANTIFIER EXSISTENSIAL
  • Quantifier Universal
Dalam logika predikat Quantifier Universal merupakan jenis Quantifier sebuah konstanta logis yang ditafsirkan sebagai “diberi” atau “untuk semua”. Ini mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh setiap anggota dari domain wacana. Dalam istilah lain, itu adalah predikasi dari properti atau hubungan dengan setiap anggota domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalam lingkup dari quantifier universal benar dari setiap nilai dari variabel predikat.

Hal ini biasanya dilambangkan dengan berbalik A () operator logika simbol yang bila digunakan bersama-sama dengan variabel predikat, disebut Quantifier Universal  (“x”, “ (x)”, atau kadang-kadang dengan “(x) “saja). Kuantifikasi Universal berbeda dari kuantifikasi eksistensial (“ada ada”), yang menegaskan bahwa properti atau relasi hanya berlaku untuk setidaknya satu anggota dari domain.
  • Contoh :
(x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> x adalah binatang).
Kebalikan kalimat “bukan kucing adalah binatang” ditulis :
(x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> ~x adalah binatang)
dan dibaca :
“Setiap kucing adalah bukan binatang”.
“Semua kucing adalah bukan binantang”.

  • Quantifier Exsistensial
Dalam logika predikat suatu Quantifier Eksistensial adalah jenis Quantifier sebuah konstanta logis yang ditafsirkan sebagai “ada ada,” “ada setidaknya satu,” atau “untuk beberapa.” Ini mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh setidaknya satu anggota dari domain wacana. Dalam istilah lain, itu adalah predikasi dari properti atau hubungan dengan setidaknya satu anggota dari domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalam lingkup dari Quantifier Eksistensial adalah benar dari setidaknya satu nilai darivariabel predikat.

Hal ini biasanya dilambangkan dengan E berubah () operator logika simbol, yang bila digunakan bersama-sama dengan variabel predikat, disebut Quantifier Eksistensial (“x” atau “ (x)”) Kuantifikasi eksistensial.
  • Contoh :
(x) (gajah(x) -> berkaki empat(x))
Dibaca : “semua gajah berkaki empat”.
Universal quantifier dapat diekspresikan sebagai konjungsi.
(x) (gajah(x)  berkaki tiga(x))
Dibaca : “ada gajah yang berkaki tiga”
Existensial quantifier dapat diekspresikan sebagai disjungsi dari
urutan ai. P(a1)  P(a2)  P(a3) … P(aN)

DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar